la5cdBVcJFaCKClaZd870wvmwrwziXBkFqlQB4ZQ
Bookmark

Penerapan Strategi Negosiasi Dalam Bisnis Yang Paling Efektif

Penerapan Strategi Negosiasi Dalam Bisnis Yang Paling Efektif

Salah satu kompetensi yang paling dasar yang harus di miliki oleh pebisnis adalah bisa melihat peluang sekecil apapun itu dan ahli dalam menerapkan strategi saat melakukan negosiasi, sehingga negosiasi bisa lebih efektif dan bisa berjalan lancar, sehingga menghasilkan berbagai peluang bisnis lainnya.

Pentingnya strategi negosiasi dalam bisnis

Negosiasi sama halnya dengan proses jualan produk, yaitu ada proses tawar menawar sebelum akhirnya menghasilkan keputusan final.

Tujuan dari negosiasi adalah menemukan titik temu antara kedua pihak, sehingga bisa menemukan kesepakatan berupa pesanan barang ataupun project baru.
Bentuk-bentuk negosiasi sendiri sangat beragam, mulai dari negosiasi yang berkaitan dengan harga, negosiasi tentang model produk yang di beli, negosiasi tentang project yang sedang dikerjakan ataupun yang sedang akan dikerjakan.

Bisa dibilang dalam hal negosiasi ini semua bisa melakukannya, akan tetapi hasil yang di dapat tentunya akan berbeda, sesuai dengan skill negosiasi dan juga strategi negosiasi yang di gunakan.

Strategi dalam negosiasi merupakan bagian yang sangat penting, karena dengan adanya pengaturan strategi yang tepat, akan menambah rasa percaya diri dari negosiator, karena merasa sudah ada persiapan dan planing lain, jika negosiasi pertama kurang efektif, sehingga dalam penyampaian negosiasipun bisa lebih terkonsep dengan rapi.

Contoh penerapan strategi dalam negosiasi bisnis

Untuk bisa menerapkan strategi dalam negosiasi bisnis tentunya memerlukan pengalaman dan penguasaan mental yang memadai, agar penerapan strategi bisa sesuai dengan apa yang telah di rencanakan.
Berikut ini adalah langkah-langkah penerapan strategi dalam negosiasi bisnis yang paling efektif

1. Memastikan jadwal pertemuan berlangsung

Untuk bisa menyusun strategi tentunya yang terpenting adalah ada waktu untuk bisa menentukan strategi negosiasi yang akan digunakan.

Penyusunan strategi negosiasi bukan perkara gampang, sehingga perlu adanya waktu untuk melakukan observasi dan juga pendalaman baik tentang topic yang akan di bahas maupun tentang calon klien yang akan melakukan pertemuan untuk bernegosiasi.

Dengan memastikan waktu negosiasi tentunya negosiator akan melakukan berbagai persiapan dengan matang dan tidak tergesa-gesa, karena resiko kegagalan akan sangat tinggi jika tidak ada persiapan (mendadak).

2. Mempelajari tentang karakter calon klien

Untuk bisa memulai negosiasi tentunya sebelumnya harus paling tidak sedikit mengenal tentang calon klien yang akan di ajak untuk bernegosiasi, tujuannya adalah untuk menemukan strategi yang sesuai dan bisa di terapkan.

Misal saja, calon klien adalah orang yang santai dan humoris, tentunya jika strategi penyampaian negosiasi yang di gunakan terlalu serius dan kaku, justru akan membuat suasana kurang kondusif, begitu juga sebaliknya, sehingga hasilnya kurang maksimal.

Untuk bisa menilai karakter seseorang tentunya tidak bisa dilakukan begitu saja, namun memerlukan pengamatan yang jeli sebelum bisa menilai seseorang.

3. Bisa memposisikan diri sebagai konsumen / pelanggan

Sebelum menawarkan produk ataupun mengajukan project baru, tentunya harus bisa memposisikan diri sendiri sebagai seorang pelanggan.

Tujuan memposisikan diri sebagai pelanggan adalah agar bisa menilai apakah produk ataupun project yang di tawarkan ini sudah sesuai dan layak untuk di gunakan?, apakah kualitasnya sudah bagus?, apa masih ada yang perlu di tingkatkan lagi?, tentunya penilaian harus dilakukan secara objectif agar hasilnya sesuai.

4. Memulai dengan penawaran yang menarik

Untuk bisa memberikan penawaran yang menarik bagi calon klien, bisa juga denganan menerapkan tehnik "BERLAWANAN" apa maksudnya tehnik berlawanan ini?.
Maksud dari tehnik berlawanan bukan berarti melawan calon klien ataupun menolak semua yang di inginkan klien, namun maksudnya adalah memberikan penawaran dengan menunjukan sesuatu yang berlawanan, misalnya saja besar vs kecil, mahal vs murah dll.

Contoh penggunaan tehnik berlawanan

Tentunya masih banyak yang bingung dengan tehnik berlawanan ini, untuk itulah akan mimin berikan contohnya disini, biar semua bisa paham.

Misalnya saja kamu melakukan penawaran "Dengan barang sekecil ini bisa mendapatkan manfaat yang sangat besar" atau "dengan produk yang sangat murah ini kamu bisa mendapatkan berbagai manfaat perawatan mahal ala korea", tentunya bukan dengan penawaran yang sama persis seperti ini, karena ini hanya contoh saja.
Selain menggunakan tehnik berlawanan dalam memberikan penawaran, tentunya ada banyak tehnik lain juga yang bisa di terapkan, mulai dari pemberian diskon sampai pemberian bonus.

5. Mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi terburuk

Situasi terburuk yang bisa terjadi saat negosiasi tentunya adalah gagalnya negosiasi, karena tidak ada kesepakatan antar kedua belah pihak, untuk menghadapi masalah ini tentunya harus selalu menjaga emosi.

Dalam proses negosiasi ada 3 kemungkinan yang bisa terjadi, yang pertama negosiasi sukses, yang kedua negosiasi gagal dan yang ketiga hasil negosiasi masih menggantung (masih belum jelas), walaupun memang poin ketiga ini bisa dibilang sangat jarang terjadi, namun kemungkinan terjadinya masih ada.

Walaupun gagal dalam negosiasi saat ini, namun sebagai negosiator kamu bisa menerima dan tidak emosi, masih ada kesempatan lain waktu untuk melakukan negosiasi dengan calon klien yang sama, namun jika sudah tersulut emosi, tentu calon klien tidak akan mau lagi untuk melakukan negosiasi ulang dan perusahaan sudah mem black list namamu, bahkan kemungkinan buruknya calon klien akan mengajak para koleganya untuk ramai-rama memasukan namamu di daftar hitam perusahaan.

Sebaliknya jika bisa mempersiapkan diri dengan hasil terburuknya dan bisa menjaga emosi tentunya sanga mungkin calon klien merekomendasikanmu pada para kolega yang ter koneksi dengan jaringan bisnisnya.

Untuk bisa berada di tahap ini tentunya memerlukan latihan dan juga pembiasaan, apalagi bagi anak-anak muda yang sangat mudah tersulut emosinya, tentunya di butuhkan usaha yang sangat ekstra.

Darisini bisa disimpulkan bahwa proses negosiasi tak selalu tentang berhasil ataupun gagal saja, namun bisa juga ada kemungkinan lain baik itu hasil yang masih mengganttung, ataupun terciptanya koneksi bisnis baru.

6. Siapkan Plan B (Rencana cadangan)

Jika berada dalam posisi kesepakatan yang masih menggantung, ataupun kesempatan kedua setelah kegagalan negosiasi yang pertama, tentunya sudah tidak bisa memakai strategi pertama, namun memerlukan strategi lain (plan b) dan mempelajari tentang apa saja kesalahan sebelumnya, agar jangan sampai terulang kembali.

7. Menentukan aturan dalam kontrak

Ketika telah mencapai sebuah kesepakatan, tentunya harus dibuatkan surat perjanjian atau surat kontrak yang di buat bisa berisikan tentang rule penyelesaian project, batas pembayaran project, sampai metode pembayaran yang telah di setujui.

Secara garis besar, fungsi surat kontrak ini adalah untuk mengetahui dan juga mempertegas apa saja hak dan kewajiban kedua belah pihak yang telah bersepakat, sehingga bisa dijadikan dasar hukum agar kedua belah pihak bisa menjaga hak dan kewajiban masing-masing.

Agar fungsi surat kontrak bisa berjalan maksimal tentunya butuh penyusunan kontrak yang sesuai dan ada keterbukaan dalam isi kontrak, sehingga kedua belah pihak bisa menjaga komitmen yang telah tertuang dalam surat kontrak.
Posting Komentar

Posting Komentar

Tulis komentar sesuai dengan topik pembahasan yang ada di dalam artikel