Dalam hal promosi produk di toko online maupun offline, yang terpenting bukan hanya mengandalkan foto produk dan produk yang di jual saja, akan tetapi banyak faktor lain yang perlu di perhatikan, yaitu penggunaan kata-kata promosi yang bisa menarik pelanggan berdatangan.
Baca juga: Tips membuat nama toko online yang bagus
Pemilihan kata promosi yang tepat sangat penting, baik dalam promosi bisnis online maupun offline. Kata promosi yang baik tentunya adalah kata-kata yang bisa mengundang rasa penasaran, ketertarikan dan bisa membangkitkan minat membeli bagi semua calon pelanggan. Tujuan pemilihan kata yang tepat adalah untuk membuat promosi yang dibuat lebih maksimal dan juga mengenai sasaran dengan tepat.
Macam-macam tehnik dalam membuat kata promosi untuk menarik pelanggan
Dalam hal membuat sebuah susunan kata untuk promosi produk, selain penggunaan kata-kata yang bagus, untuk bisa menarik minat pelanggan tentunya tidak cukup jika hanya mengandalkan kata-kata yang bagus saja, akan tetapi juga membutuhkan susunan kata yang tepat agar promosi bisa tepat sasaran.
Dalam postingan kata promosi merupakan sebuah senjata yang bisa membuat ataupun mengajak calon pembeli untuk membeli sebuah produk, sehingga memang membutuhkan perhatian yang khusus dalam pembuatan kata promosi.
Dalam proses pembtuatan kata-kata untuk promosi ada banyak tehnik yang bisa di gunakan, misal saja tehnik buy 1 get 1, tehnik berlawanan, tehnik special price, tehnik, long life dan sebagainya.
Yang akan kita bahas disini tentunya tidak semua tehnik, akan tetapi satu dulu tehnik yang akan di bahas, yaitu tehnik berlawanan dan bagaimana cara penerapannya dalam kata-kata promosi ini.
Apa itu tehnik berlawanan?
Sebenarnya apasih yang di maksud tehnik berlawanan ini?, mimin disini akan mencoba menjelaskannya, dan semoga bisa dipahami.
Maksud dari kata berlawanan adalah kata-kata yang saling berlawanan atau bertolak, hah? Bagaimana nih maksudnya?, biasanya saat sampai di penjelasan ini akan makin merasa kebingungan, dan memang sangat normal terjadi.
Contoh penerapan tehnik berlawanan
Walaupun masih belum paham, namun kita langsung ke contoh penerapan tehnik berlawanan ini, karena biasanya orang akan lebih mudah paham dan langsung mengerti saat kebagian contoh ini.
Sesuai dengan namanya, tehnik berlawanan, maka kata-kata yang di gunakan haruslah mengandung kata-kata yang berlawanan, misalnya saja, besar vs kecil, mahal vs murah, gemuk vs kurus dan masih banyak lagi contohnya.
Lalu bagaimana penerapan tehnik berlawanan ini dalam membuat kata-kata promosi, tentunya jika hanya menulis besar kecil saja, tidak akan ada yang tertarik.
Dalam prakteknya tentunya kata berlawanan ini membutuhkan kata lain juga sebagai pendamping, tentunya tanpa mengurangi konsep yang ada pada tehnik berlawanan ini, akan tetapi justru makin memperkuat kata perlawanan tersebut.
Contoh penggunaan kata promosi berlawanan untuk produk
Kali ini mimin akan memberikan sebuah contoh penggunaan kata berlawanan untuk promosi produk kecantikan, contoh "Dengan harga yang murah kamu bisa mendapatkan khasiat mahal ala kecantikan korea", penggunaan kata besar kecil bisa di pakai untuk misalnya "Produk kecil manfaat besar" dan lain sebagainya, sesuai dengan kebutuhan masing-masing produk.
Tips membuat kata-kata promosi
Tentunya sampai sini sudah mulai paham kan, tentang apa itu tehnik berlawanan dan penerapannya, namun biasanya masih kebingungan bagaimana pemilihan kata yang di gunakan, untuk itulah kamu juga perlu membaca tips di bawah ini.
1. Meggunakan kalimat yang jelas dan singkat
Bagi yang belum mengerti kalimat, kalimat merupakan susunan dari beberapa kata, misalnya "produk sangat berkualitas", ini sudah bisa disebut kalimat sedangkan "produk" jika hanya produk saja hanya satu kata disebut kata bukan kalimat, karena tidak tersusun dan tidak memahamkan.
Dalam membuat kalimat promosi, tentunya pemilhan kata merupakan poin yang paling paling penting selain foto produk, karena dari kata inilah nantinya calon pembeli bisa merasa tertarik ataupun penasaran.
Alasan lain kenapa harus menggunakan kalimat yang singkat dan tidak bertele-tele tentunya adalah karena pada umumnya manusia akan malas membaca jika ada terlalu banyak keterangan, apalagi di indonesia yang memang budaya membacanya masih bisa dibilang sangat rendah.
Dalam pengolaan kata tentunya kita juga sudah mengenal juga yang namanya diksi, atau bisa di sebut juga pemilihan kata yang tepat dan lazim di gunakan dan bisa memberi kepahaman sesuai yang di inginkan penulis, dalam pemilihan promosi diksi ini juga harus di terapkan agar nantinya kalimat yang di gunakan tidak hanya bagus, akan tetapi juga bisa membuat pembaca tidak gagal faham.
2. Memberi alasan kenapa harus produkmu yang di pilih
Tentunya kita sangat memahami, dalam dunia bisnis entah itu bisnis jualan online yang masih kecil ataupun yang sudah besar sekalipun, akan selalu ada yang namanya kompetitor (saingan).
Adanya kompetitor tentunya juga bisa memberi manfaat pada calon pembeli, karena dengan demikian pembeli bisa memilih produk yang sama, namun memiliki kualitas maupun ke unggulan dan harga yang berbeda, atau bahkan bisa jadi sama semua hanya kemasan saja yang berbeda.
Disini, tugas berikutnya dari pedagang tentunya adalah meyakinkan calon pembeli, kenapa harus memilih produknya dan bukan produk kompetitor.
3. Menggunakan kalimat persuasif
Kalima persuasif merupakan kalimat yang mengajak ataupun merayu seseorang untuk melakukan sesuatu, disini tentunya yang di maksud adalah menggunakan kalimat ajakan ataupun rayuan maut agar orang mau membeli.
Walaupun merupakan ajakan tentunya yamjg terpenting dari kalimat promosi adalah ajakan yang tidak memaksa, sehingga calon pembeli pun bisa lebih menghargai dan juga merasa di hargai.
4. Mencantumkan diskon dalam promosi
Untuk poin ini tentunya tanpa di jelaskan pun sudah banyak yang paham tentang penggunaan diskon ini. Mayoritas masyarakat kita memang masih samjgat tertarik dengan adanya diskon ini, sehingga tak heran jika diskon merupakan salah satu senjata yang paling ampuh dalam hal promosi.
Saking ampuhnya diskon ini, terkadang banyak yang keracunan, yang tadinya tidak ingin membeli karena belum butuh, akhirnya malah justru banyak pembelian yang dilakukan, padahal barang yang di beli belum di butuhkan.
Posting Komentar