la5cdBVcJFaCKClaZd870wvmwrwziXBkFqlQB4ZQ
Bookmark

Ciri Ciri Lowongan Kerja Palsu Yang Perlu Kamu Waspadai

Ciri Ciri Lowongan Kerja Palsu Yang Perlu Kamu Waspadai

Pada era di mana pencarian lowongan kerja semakin mudah seperti sekarang ini, banyak platform yang media sosial yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat untuk mengiklankan lowongan kerja, karena media sosial bisa lebih mudah mencapai target calon pelamar lebih banyak, lebih luas jangkaunanya dan lebih efisien dari segi waktunya.

Mudahnya ketersediaan lowongan kerja melalui platform online, tentunya di barengi juga dengan adanya risiko menemui lowongan kerja palsu. Agar tidak terjebak dalam jeratan penipuan ,owongan kerja palsu, penting untuk bisa mengenali apa saja ciri-ciri lowongan kerja palsu dan melindungi diri sendiri dan memberikan pengetahuan pada para pencari kerja lainnya dari risiko tersebut.

Mengenali Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu

Dalam menghadapi banyaknya ancaman lowongan kerja palsu, kehati-hatian adalah kunci. Selalu verifikasi informasi yang di dapatkan, hindari pembayaran yang bermodus biaya pendaftaran di muka, dan waspadai tanda-tanda lowongan yang mencurigakan. Jika ada keraguan atau ketidakpastian dengan informasi lowongan kerja yang di dapatkan, selalu lebih baik bertanya atau mencari konfirmasi sebelum melanjutkan dengan langkah selanjutnya.

Baca:  7 Jenis Pekerjaan Tanpa Perlu Ijazah Dengan Gaji Besar

Berikut ini beberapa ciri-ciri lowongan kerja palsu yang bisa kamu kenali.

1. Tawaran Gaji Yang Terlalu Tinggi Dengan Beban Kerja Yang Tidak Seberapa

Tawaran gaji yang terlalu tinggi untuk posisi yang seharusnya memiliki bayaran yang wajar bisa menjadi sebuah sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan info lowongan kerja yang kamu dapatkan. Biasanya, penipu akan mencoba menarik perhatian dengan menawarkan kompensasi yang tidak realistis.

Baca: Cara Menjawab Jika Ditanya Mau Gaji Berapa Saat Interview Kerja

Di dunia kerja seperti sekarang ini, bukan hanya pekerjaan saja yang makin susah, namun, biasanya gaji yang ditawarkan tiap-tiap perusahaan juga menyesuaikan dengan standart jenis pekerjaan dan juga wilayah pekerjaan, sehingga rasanya tidak mungkin jika ada penawaran yang terlalu menarik dengan iming-iming gaji besar.

2. Permintaan Pembayaran Di Muka Untuk Biaya Pendaftaran

Jika perusahaan atau perekrut meminta pembayaran di muka sebagai syarat untuk melamar atau memproses aplikasi dalam pendaftaran kerja, itu adalah sebuah indikasi pasti bahwa ada sesuatu yang tidak benar. Perusahaan resmi tidak akan meminta uang untuk proses seleksi.

Jika ada pungutan untuk pendaftaran dan ingin melanjutkan ke interview kerja ini ada 2 kemungkinan, yang pertama lowongan kerja asli dan yang meminta uang pendaftaran adalah calo atau orang dalam perusahaan yang bermain di balik sistem perusahaan dan kemungkinan ke duanya adalah, lowongan kerja tersebut memamg lowongan kerja palsu. Baik pertama ataupun ke dua, tentunya lebih baik untuk di hindari tipe lowongan kerja seperti ini.

3. Tidak Ada Informasi Perusahaan Yang Jelas

Lowongan kerja palsu cenderung tidak memberikan informasi yang jelas terkait detai perusahaan, mulai dari alamat, telpon dan juga email yang jelas. Jika deskripsi pekerjaan dan informasi kontak terasa samar atau tidak lengkap, sebaiknya waspada dengan lowongan yang kamu dapatkan.

Tujuan dari samarnya informasi perusahaan tentunya adalah untuk menghindari para pekerja mencari informasi terkait perusahaan yang akan dilamar, terlebih jika alamatnya jelas, tentunya pera pelamar akan langsung datang ke kantor perusahaan, hal inilah yang ingin di hindari oleh para penipu lowongan kerja palsu.

4. Tidak Ada Proses Wawancara Langsung

Jika kamu menerima pemberitahuan langsung diterima kerja tanpa melalui proses wawancara atau tes, ini dapat menjadi tanda bahwa lowongan tersebut tidak serius. Perusahaan resmi akan melibatkan proses seleksi yang lengkap untuk memastikan kualitas karyawan yang akan di jadikan pekerja di perusahaan.

Baca: Sukses Tes Wawancara Kerja: Cara Menjelaskan Kelebihan Dengan Singkat Dan Penuh Percaya Diri Saat Wawancara 

Wawancara kerja merupakan hal yang penting dalam proses penerimaan karyawan, karena dari proses wawancara kerja inilah, perusahaan bisa mengetahui karakter pelamar, karena biasanya yang melakukan wawancara kerja merupakan lulusan psikologi, sehingga bisa mengetahui karakter pelamar dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertentu.

5. Penggunaan Alamat Email yang Tidak Resmi

Perusahaan resmi, terutama yang sudah PT. biasanya menggunakan alamat email resmi perusahaan dengan domain perusahaan mereka sendiri, misalnya saja seperti "admin@mebelid.com". Jika kamu mendapatkan email dari alamat yang terasa tidak resmi dan menggunakan email gratis seperti akhiran "@gmail.com", teliti lebih lanjut sebelum memberikan informasi pribadi atau melakukan langkah-langkah selanjutnya, karena bisa saja data yang kamu kirimkan di salah gunakan untuk kegiatan kejahan.

6. Meminta Berkas Lamaran Dikirim Via Wa

Sebenernya memang ada sebagian perusahaan yang memiliki kebijakan yang membolehkan karyawan untuk mengirimkan berkas lamaran via wa, tentunya dengan alasan agar mudah di cek siapa saja yang mengirimkan lamaran kerja, sehingga bisa di seleksi lebih cepat.

Baca: Cara Tanya Lowongan Kerja Lewat WA Yang Baik Dan Benar

Walaupun ada perusahaan yang meminta berkas lamaran via wa. Namun, hal ini sangat jarang ada dan biasanya kebanyakan perusahaan akan meminta para pelamar untuk mengirim lamaran via email resmi perusahaan. jaka ada tawaran lowongan kerja yang meminta berkas lamaran via wa, ada baiknya jika lebih berhati-hati dan teliti.

7. Kesalahan Penulisan Dan Bahasa Yang Tidak Profesional

Penggunaan bahasa yang tidak profesional, banyak kesalahan tata bahasa, atau gaya penulisan yang tidak konsisten dapat menjadi indikasi bahwa lowongan tersebut tidak berasal dari perusahaan yang sah, karena biasanya para penipu lowongan kerja seperti ini merupakan orang yang juga pengangguran dengan latar pendidikan rendah, sehingga tidak bisa menggunakan basaha yang profesional dengan tata bahasa yang bagus.

Lowongan palsu biasanya seringkali menggunakan sebuah nama perusahaan yang mirip dengan nama perusahaan terkenal, atau meniru sebuah merek yang sudah ada. Periksa dengan teliti nama perusahaan, untuk mengecek nama perusahaan bisa dengan menggunakan google, ataupun google maps, jika nama perusahaan asli maka bisa dengan mudah di temukan di google maps dan mudah untuk di temukan.

8. Proses Seleksi Yang Terlalu Cepat Dan Mudah

jangan terlalu senang dulu, ketika kamuj mendapatkan pekerjaan dengan proses seleksi yang terlalu cepat dan mudah. Proses seleksi yang terlalu cepat dan mudah bisa menjadi pertanda bahwa itu bukanlah lowongan kerja yang serius. Perusahaan resmi akan melibatkan langkah-langkah seleksi yang lebih ketat dalam memilih karyawan.

9. Tidak Ada Informasi Di Situs Resmi Perusahaan

Di era digital seperti sekarang ini, hampir semua perusahaan sekarang ini sudah memiliki website resmi yang biasanya digunakan untuk memberikan informasi terkait lowongan dan juga menjadi media promosi. Periksa situs resmi perusahaan untuk memastikan bahwa lowongan kerja yang kamu temui sesuai dengan informasi yang ada di situs perusahaan tersebut. Jika tidak ada kesesuaian, itu bisa menjadi tanda bahwa lowongan tersebut palsu.

10. Persyaratan Kualifikasi Yang Terlalu Rendah Dan Buru-buru

Jika persyaratan kualifikasi terasa terlalu rendah dan mudah didapatkan untuk posisi yang seharusnya menuntut adanya keahlian khusus, itu bisa menjadi indikasi bahwa lowongan tersebut tidak serius. Lowongan kerja palsu seperti ini seringkali menekankan rasa terburu-buru, menciptakan kesan bahwa pelamar harus segera mengambil langkah-langkah tertentu, agar pekerjaan tidak didapatkan oleh pelamar lainnya. Hindari terjebak dalam situasi terburu-buru dan ambillah waktu untuk melakukan penelitian yang cermat.

Baca: 5 Skill Yang Harus Dimiliki Milenial Dan Paling Dibutuhkan Banyak Perusahaan Dalam Dunia Kerja Saat Ini 

Walaupun dalam posisi membutuhkan pekerjaan, namun, ingatlah untuk mengedepankan menggunakan akal dan pikiran yang jernih dalam memilih dan menyering banyaknya lowongan pekerjaan yang tersedia, agar jangan sampai terjerat dalam penipuan yang mengatas namakan penyedia lowongan kerja. Bukannya pekerjaan yang di dapat, namun justru malah dikerjain penyedia lowongan kerja palsu.

Posting Komentar

Posting Komentar

Tulis komentar sesuai dengan topik pembahasan yang ada di dalam artikel